Translate

Minggu, 06 Maret 2022

Aplikasi Transfer.In

Nama : Hadid Abdilla
Kelas : IF 20 B
NPM : 20312077

Transfer.In adalah aplikasi yg digunakan untuk melakukan berbagai macam transfer dan pembayaran, seperti transfer uang, transfer pulsa, pembayaran token dan lain". Kita dapat melakukan transfer jika kita sudah melakukan registrasi dengan nomor telepon dan kartu tanda penduduk. Dengan aplikasi ini masyarakat dengan mudah melakukan berbagai macam pembayaran ataupun transfer.

Alasan saya meneliti bidang ini karena, pada masa sekarang, setiap orang pasti mencari hal yang lebih instan dalam melakukan sesuatu seperti melakukan pembayaran melalui aplikasi. Contoh untuk aplikasi ini misalkan, sering kali kita lupa atau mager keluar rumah untuk membeli token listrik, dengan aplikasi Transfer.In, pembelian token listrik dengan mudah kita beli di dalam aplikasi, dan kita tidak perlu panik jika listrik di rumah mati.

Contoh lainnya yaitu, banyak sekali pengguna game seperti mobile legends, PUBG, Free Fire, dan game lainnya. Ketika kita ingin top up diamond ataupun ticket, kita bisa menggunakan aplikasi Transfer.In untuk melakukannya. Kita tinggal memilih berapa diamond yg ingin kita beli, dan kita tinggal memasukkan id server ataupun username kita di aplikasi Transfer.In. Dengan aplikasi Transfer.In, kita bisa mempermudah melakukan pembayaran dan transfer.




Ayo kunjungi website dibawah ini :

Website Fakultas dan Kemahasiswaan
https://feb.teknokrat.ac.id - https://ftik.teknokrat.ac.id
https://fsip.teknokrat.ac.id - https://kemahasiswaan.teknokrat.ac.id

Online Learning :
https://spada.teknokrat.ac.id

Website Program Studi FTIK :
http://if.ftik.teknokrat.ac.id http://si.ftik.teknokrat.ac.id
http://ti.ftik.teknokrat.ac.id http://ts.ftik.teknokrat.ac.id
http://sia.ftik.teknokrat.ac.id http://te.ftik.teknokrat.ac.idt.ac.id
http://tk.ftik.teknokrat.ac.idt.ac.id

Website Program Studi FSIP:
http://po.fsip.teknokrat.ac.id http://sastrainggris.fsip.teknokrat.ac.id
http://pbi.fsip.teknokrat.ac.id http://matematika.fsip.teknokrat.ac.id

Website Program Studi FEB :
http://manajemen.feb.teknokrat.ac.id
http://akuntansi.feb.teknokrat.ac.id

Sabtu, 05 Maret 2022

Kamis, 06 Januari 2022

Metode Branch and Bound

Nama : Hadid Abdilla
Kelas : IF 20 B
NPM : 20312077


Metode Branch and Bound

Metode Branch and Bound adalah sebuah teknik algoritma yang secara khusus mempelajari bagaimana caranya memperkecil Search Tree menjadi sekecil mungkin.

Sesuai dengan namanya, metode ini terdiri dari 2 langkah yaitu :

Branch yang artinya membangun semua cabang tree yang mungkin menuju solusi. 
Bound yang artinya menghitung node mana yang merupakan active node (E-node) dan node mana yang merupakan dead node (D-node) dengan menggunakan syarat batas constraint (kendala).
Teknik Branch and Bound
Ada beberapa te
knik dalam Branch and Bound yaitu: 

FIFO Branch and Bound

Adalah teknik Branch and Bound yang menggunakan bantuan queue untuk perhitungan Branch and Bound secara First In First Out.

LIFO Branch and Bound

Adalah teknik Branch and Bound yang menggunakan bantuan stack untuk perhitungan Branch and Bound secara Last In First Out.

Least Cost Branch and Bound

Teknik ini akan menghitung cost setiap node. Node yang memiliki cost paling kecil dikatakan memiliki kemungkinan paling besar menuju solusi. 
Masalah yang dapat dipecahkan with Branch and Bound
Branch and Bound dapat digunakan untuk memecahkan berbagai masalah yang menggunakan Search Tree :
–Traveling Salesman Problem
–N-Queen Problem
–15 Puzzle Problem
–0/1 Knapsack Problem
–Shortest Path

Knapsack Problem

Knapsack problem adalah suatu masalah bagaimana cara menentukan pemilihan barang dari sekumpulan barang dimana setiap barang tersebut mempunyai berat dan profit masing masing, sehingga dari pemilihan barang tersebut didapatkan profit yang maksimum. Penyelesaian masalah dengan menggunakan algoritma exhaustive search adalah mengenumerasikan semua kemungkinan barang-barang yang layak atau memenuhi syarat yaitu tidak melebihi batas daya angkut gerobak untuk dijual setiap harinya , kemudian menghitung tiap-tiap keuntungan yang diperoleh dan memilih solusi yang menghasilkan keuntungan terbesar. 

Berbeda dengan algoritma exhaustive search yang cukup memakan waktu dan dapat menghasilkan solusi yang optimum, penyelesaian masalah dengan menggunakan algoritma greedy dilakukan dengan memasukan objek satu persatu kedalam gerobak dan tiap kali objek tersebut telah dimasukan kedalam gerobak maka objek tersebut tidak dapat lagi dikeluarkan dari gerobak. Pencarian solusi akan dilakukan dengan memilih salah satu jenis greedy (greedy by weight, greedy by profiit or greedy by density) yang diperkirakan dapat menghasilkan solusi yang optimum. Algoritma Branch and Bound juga merupakan salah satu strategi yang dapat digunakan dalam pencarian solusi optimum dari permasalahan knapsack ini.

Algoritma Branch and Bound

Sebagaimana pada algortima runut-balik, algoritma Branch & Bound juga merupakan metode pencarian di dalam ruang solusi secara sistematis. Ruang Solusi diorganisasikan ke dalam pohon ruang status. Pembentukan pohon ruang status. Pembentukan pohon ruang status pada algoritma B&B berbeda dengan pembentukan pohon pada algoritma runutbalik. Bila pada algoritma runut-balik ruang solusi dibangun secara Depth-First Search(DFS), maka pada algoritma B&B ruang solusi dibangun dengan skema Breadth-First Search (BFS).

Pada algoritma B&B, pencarian ke simpul solusi dapat dipercepat dengan memilih simpul hidup berdasarkan nilai ongkos (cost). Setiap simpul hidup diasosiasikan dengan sebuah ongkos yang menyatakan nilai batas (bound). Pada prakteknya, nilai batas untuk setiap simpul umumnya berupa taksiran atau perkiraan. Fungsi heuristik untuk menghitung taksiran nilai tersebut dinyatakan secara umum sebagai :

(i) = (i) + (i)

yang dalam hal ini,

(i) = ongkos untuk simpul i
(i) = ongkos mencapai simpul i dari akar
(i) = ongkos mencapai simpul tujuan dari simpul akar i (perkiraan)

Nilai digunakan untuk mengurutkan pencarian. Simpul berikutnya yang dipilih untuk diekspansi adalah simpul yang memiliki  minimum (Simpul-E). Strategi memilih simpul-E seperti ini dinamakan strategi pencarian berdasarkan biaya terkecil (least cost search).

Prinsip dari algoritma branch and bound ini adalah :

1. Masukkan simpul akar ke dalam antrian Q. Jika simpul akar adalah simpul solusi (goal node), maka solusi telah ditemukan. Stop.

2. Jika Q kosong, tidak ada solusi . Stop.

3. Jika Q tidak kosong, pilih dari antrian Q simpul i yang mempunyai (i) paling kecil. Jika terdapatbeberapa simpul i yang memenuhi, pilih satusecara sembarang.

4. Jika simpul i adalah simpul solusi, berarti solusi sudah ditemukan, stop. Jika simpul i bukan simpul solusi, maka bangkitkan semua anak-anaknya. Jika i tidak mempunyai anak, kembali ke langkah 2.

5. Untuk setiap anak j dari simpul i, hitung  (j), dan masukkan semua anak-anak tersebut ke dalam antrian Q.

6. Kembali ke langkah 2.



Jangan Lupa Kunjungi Link di Bawah ini :

https://www.teknokrat.ac.id/

http://ti.ftik.teknokrat.ac.id

http://ftik.teknokrat.ac.id 


Kamis, 16 Desember 2021

Implementasi algoritma divide and conquer pada sorting dan searching

Nama : Hadid Abdilla
NPM : 20312077
Kelas : IF 20 B

Implementasi algoritma divide and conquer pada sorting dan searching 



1. Implementasi Algoritma Divide and Conquer Merge sort

Beberapa algoritma mengimplementasikan konsep rekursi untuk menyelesaikan permasalahan. Permasalahan utama kemudian dipecah menjadi sub-masalah, kemudian solusi dari sub-masalah akan membimbing menuju solusi permasalahan utama.

Pada setiap tingkatan rekursi, pola tersebut terdiri atas 3 langkah.

1. Divide

    Memilah masalah menjadi sub masalah

2. Conquer

    Selesaikan sub masalah tersebut secara rekursif. Jika sub-masalah tersebut cukup ringkas dan sederhana, pendekatan penyelesaian secara langsung akan lebih efektif

3. Kombinasi

    Mengkombinasikan solusi dari sub-masalah, yang akan membimbing menuju penyelesaian atas permasalahan utama

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Merge sort menggunakan pola divide and conquer. Dengan hal ini deskripsi dari algoritma dirumuskan dalam 3 langkahberpola divide-and-conquer. Berikut menjelaskan langkah kerja dari Merge sort.

1. Divide

    Memilah elemen – elemen dari rangkaian data menjadi dua bagian.

2. Conquer

    Conquer setiap bagian dengan memanggil prosedur merge sort secara rekursif

3. Kombinasi

    Mengkombinasikan dua bagian tersebut secara rekursif untuk mendapatkan rangkaian data berurutan

Proses rekursi berhenti jika mencapai elemen dasar. Hal ini terjadi bilamana bagian yang akan diurutkan menyisakan tepat satu elemen. Sisa pengurutan satu elemen tersebut menandakan bahwa bagian tersebut telah terurut sesuai rangkaian.



2. Implementasi Algoritma Divide and Conquer Quick Sort.

Quicksort ditemukan oleh C.A.R Hoare. Seperti pada merge sort, algoritma ini juga berdasar pada pola divide-and-conquer. Berbeda dengan merge sort, algoritma ini hanya mengikuti langkah – langkah sebagai berikut :

1. Divide

Memilah rangkaian data menjadi dua sub-rangkaian A[p…q-1] dan A[q+1…r] dimana setiap elemen A[p…q-1] adalah kurang dari atau sama dengan A[q] dan setiap elemen pada A[q+1…r] adalah lebih besar atau sama dengan elemen pada A[q]. A[q] disebut sebagai elemen pivot. Perhitungan pada elemen q merupakan salah satu bagian dari prosedur pemisahan.

2. Conquer

Mengurutkan elemen pada sub-rangkaian secara rekursif

Pada algoritma quicksort, langkah “kombinasi” tidak di lakukan karena telah terjadi pengurutan elemen – elemen pada sub-array

Quick sort melakukan proses langsung di dalam array masalah sehingga tidak memerlukan memory tambahan untuk menyimpan submasalah. Merge sort melakukan sebaliknya.

Tehnik quick sort sebagai berikut

· Mempartisi table sehingga diasumsikan pengurutan dari kiri ke kanan

· Elemen T[i] berada di tempat yang benar

· Tidak ada elemen yang lebih besar nilainya di kiri i

· Tidak ada elemen yang nilainya lebih kecil di kanan i

· Partisi tabel (secara implisit juga melakukan pengurutan tabel). Jika belum urut, partisi kembali partisi dari table (rekursif)

· Gabungkan semua partisi.


3. Implementasi Algoritma Divide and Conquer Sequential Sort.

Algoritma pencarian secara linear adalah algoritma untuk mencari sebuah nilai pada table sambarang dengan cara melakukan pass atau transversal. Transversal dari awal sampai akhir table. Ada dua macam cara pencarian pada table. Algoritma mempunyai dua jenis metode yaitu dengan Boolean dan tanpa Boolean.

Sequential search Dikenal sebagai linear search Mencari key(info yang dicari) pada suatu data tak terurut hingga data di temukan atau data sudah mencapai akhir larik

Syarat menggunakan sekuential search adalah :

• Data tersimpan dalam keadaan terurut

• Pencarian secara ascending atau descending

• Alamat terakhir(P1) dari larik (P) adalah = 0<= P1 <= P-1



4. Implementasi Algoritma Divide and Conquer Counting sort.

Adalah sebuah algoritma sorting linear yang digunakan untuk mengurutkan ‘item’ ketika urutannya telah ditentukan dan memiliki panjang yang terbatas. Bilangan interval yang telah tetap, katakana k1 ke k2 adalah contoh dari ‘item’ tersebut. Counting sort sebenarnya merupakan metode pengurutan yang memanfaatkan index variabel array. Hanya effektif pada data yang nilainya kecil.

Algoritma ini diproses dengan mendefinisikan sebuah hubungan urutan antara ‘item’ yang akan disorting. Katakana ‘item’ yang akan disorting adalah variable A. Maka, terdapat sebuah array tambahan dengan ukuran yang serupa dengan array A. katakana array tersebut adalah array B. untuk setiap element di A, sebut e, algoritma ini menyimpan jumlah ‘item’ di A lebih kecil dari atau sama dengan e di B(e). jika hasil sorting yang terakhir disimpan di array C, maka untuk masing-masing e di A, dibuat dalam arah yang sebaliknya, yaitu C[B(e)]=e. setelah step di atas, niali dari B(e) berkurang dengan 1.

Algoritma ini membuat 2 passover A dan passover B. Jika ukuran dari range k lebih kecil dari ukuran input n, maka time complexity = O(n). perhatikan juga bahwa algoritma ini stabil yang berarti bahwa sambungan diselesaikan dengan langsung mengabarkan element-element yang muncul pertama kali.

Adapun syarat algoritma ini berjalan dengan baik ialah:

Data harus bilangan bulat yang bernilai lebih besar atau sama dengan nol

Range data diketahui

Ada 3 macam array yang terlibat:

Array untuk mengisi bilangan yang belum diurutkan.

Array untuk mengisi frekuensi bilangan itu, sekaligus sebagai penghitung kejadian.

Array untuk mengisi bilangan yang sudah diurutkan.



5. Implementasi Algoritma Divide and Conquer Selection Sort.

Jika anda diminta untuk membuat algoritma sorting tersendiri, anda mungkin akan menemukan sebuah algoritma yang mirip dengan selection sort. Layaknya insertion sort, algoritma ini sangat rapat dan mudah untuk diimplementasikan. Mari kita kembali menelusuri bagaimana algoritma ini berfungsi terhadap satu paket kartu. Asumsikan bahwa kartu tersebut akan diurutkan secara ascending. Pada awalnya, kartu tersebut akan disusun secara linier pada sebuah meja dari kiri ke kanan, dan dari atas ke bawah. Pilih nilai kartu yang paling rendah, kemudian tukarkan posisi kartu ini dengan kartu yang terletak pada pojok kiri atas meja. Lalu cari kartu dengan nilai paling rendah diantara sisa kartu yang tersedia. Tukarkan kartu yang baru saja terpilih dengan kartu pada posisi kedua. Ulangi langkah – langkah tersebut hingga posisi kedua sebelum posisi terakhir dibandingkan dan dapat digeser dengan kartu yang bernilai lebih rendah.

Ide utama dari algoritma selection sort adalah memilih elemen dengan nilai paling rendah dan menukar elemen yang terpilih dengan elemen ke-i. Nilai dari i dimulai dari 1 ke n, dimana n adalah jumlah total elemen dikurangi 1.



6. Implementasi Algoritma Divide and Conquer Insertion.

Salah satu algoritma sorting yang paling sederhana adalah insertion sort. Ide dari algoritma ini dapat dianalogikan seperti mengurutkan kartu. Penjelasan berikut ini menerangkan bagaimana algoritma insertion sort bekerja dalam pengurutan kartu. Anggaplah anda ingin mengurutkan satu set kartu dari kartu yang bernilai paling kecil hingga yang paling besar. Seluruh kartu diletakkan pada meja, sebutlah meja ini sebagai meja pertama, disusun dari kiri ke kanan dan atas ke bawah. Kemudian kita mempunyai meja yang lain, meja kedua, dimana kartu yang diurutkan akan diletakkan. Ambil kartu pertama yang terletak pada pojok kiri atas meja pertama dan letakkan pada meja kedua. Ambil kartu kedua dari meja pertama, bandingkan dengan kartu yang berada pada meja kedua, kemudian letakkan pada urutan yang sesuai setelah perbandingan. Proses tersebut akan berlangsung hingga seluruh kartu pada meja pertama telah diletakkan berurutan pada meja kedua. Algoritma insertion sort pada dasarnya memilah data yang akan diurutkan menjadi dua bagian, yang belum diurutkan (meja pertama) dan yang sudah diurutkan (meja kedua). Elemen pertama diambil dari bagian array yang belum diurutkan dan kemudian diletakkan sesuai posisinya pada bagian lain dari array yang telah diurutkan. Langkah ini dilakukan secara berulang hingga tidak ada lagi elemen yang tersisa pada bagian array yang belum diurutkan.



7. Implementasi Algoritma Divide and Conquer Linier Searhing.

Algoritma pencarian secara linear adalah algoritma untuk mencari sebuah nilai pada table sambarang dengan cara melakukan pass atau transversal. Transversal dari awal sampai akhir table. Ada dua macam cara pencarian pada table. Algoritma mempunyai dua jenis metode yaitu dengan Boolean dan tanpa Boolean.



8. Implementasi Algoritma Divide and Conquer Binary Searching.

Algoritma pencairan secara linear melakukan pengulangan sebanyak 1 kali untuk kasus terbaik (value sama dengan elemen pertama dalam tabel) dan Nmax kali untuk kasus terburuk. Sehingga algoritma ini mempunyai kompleksitas algoritma O(n).

Algoritma pencarian biner adalah algoritma untuk mencari sebuah nilai pada tabel teurut dengan cara menghilangkan setengah data pada setiap langkah. Algoritma ini mencari nilai yang dicari dengan tiga langkah yaitu :

• Mencari nilai tengah dari tabel (median).

• Melakukan perbandingan nilai tengah dengan nilai yang dicari untuk menentukan apakah nilai yang dicari ada pada sebelum atau setelah nilai tengah.

• Mencari setengah sisanya dengan cara yang sama.

Silahkan kunjungin link di bawah ini :

https://www.teknokrat.ac.id/

http://ftik.teknokrat.ac.id/

Kamis, 09 Desember 2021

Sejarah Definisi dan Cara Kerja Algoritma Divide and Conquer

Nama : Hadid Abdilla
Kelas : IF 20 B
Npm : 20312077

Sejarah Definisi dan Cara Kerja Algoritma Divide and Conquer

A.Sejarah Algoritma Devide and Conquer.
    ditemukan oleh seorang ilmuwan Rusia bernama Anatolii Alexeevich Karatsuba pada tahun 1960. Pada mulanya, Anatoliimenemukan algoritma yang lebih cepat untuk mengalikan dua buah bilangan bulatyang besar dengan kompleksitas O(nlog 3).



B. Devinisi Algoritma Devide and Conquer.
    Di dalam ilmu komputer, algoritme divide and conquer merupakan algoritme yang sangat populer. Prinsip dari algoritme ini adalah memecah-mecah masalah yang ada menjadi beberapa bagian kecil sehingga lebih mudah untuk diselesaikan.


C.Cara Kerja Algoritma Devide and Conquer.
    Contoh sederhana : Misalkan, untuk menghitung total jumlah dari bilangan-bilangan yang ada di dalam sebuah list, kita dapat menggunakan perulangan sederhana.

Algoritma perulangan yang digunakan pada kode di atas memang sederhana dan memberikan hasil yang benar, tetapi terdapat beberapa masalah pada kode tersebut, yaitu perhitungan dilakukan secara linear, yang menghasilkan kompleksitas O(n).

ada empat macam algoritma pengurutan yang berdasar pada algoritma Divide and Conquer antara lain:

1. Selection sort.
2. Quick sort.
3. Insert sort.
4. Merge sort.




http://ti.ftik.teknokrat.ac.id/

http://ftik.teknokrat.ac.id/

https://www.teknokrat.ac.id/

Kamis, 18 November 2021

Trend Perkembangan Teknologi Informasi dalam Organisasi/Bisnis

Trend Perkembangan Teknologi Informasi dalam Organisasi/Bisnis

Teknologi Informasi telah banyak digunakan untuk mendukung proses bisnis yang terjadi pada perusahaan, baik bidang ekonomi maupun perbankan. Dengan hadirnya aplikasi-aplikasi dan layanan e-bussiness, e-commerce, e-banking dan lain-lain. Kebutuhan efisiensi waktu dan biaya menyebabkan setiap pelaku bisnis merasa perlu menerapkan teknologi informasi dalam lingkungan kerja. Penerapan Teknologi Informasi menyebabkan perubahan pada pola kebiasaan kerja. Misalnya penerapan Enterprice Resource Planning (ERP).
Dalam dunia bisnis peranan Teknologi Informasi dimanfaatkan untuk perdagangan secara elektronik atau dikenal sebagai E-Commerce (e-dagang) atau perdagangan elektronik. E-Commerce adalah perdagangan menggunakan jaringan komunikasi internet. E-commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business lebih luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup juga pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan dan lain-lain. Selain teknologi jaringan www, e-dagang juga memerlukan teknologi basis data atau pangkalan data (databases), e-surat atau surat elektronik (e-mail), dan bentuk teknologi non komputer yang lain seperti halnya sistem pengiriman barang, dan alat pembayaran untuk e-dagang ini.

Mempermudah Cara Komunikasi

Bagi banyak perusahaan, email adalah sarana utama komunikasi antara karyawan, pemasok dan pelanggan. Email adalah salah satu pendorong awal Internet, Penggunaannya sangat mudah dan relatif jauh lebih murah jika dibandingkan dengan faksimile untuk berkomunikasi. Selama bertahun-tahun, sejumlah alat komunikasi lainnya juga berkembang, yang memungkinkan para staf untuk saling berkomunikasi dengan menggunakan sistem chat (chatting), alat pertemuan online dengan sistem konferensi video seperti webinar, Voice over internet protocol (VOIP) dan masih banyak lagi lainnya.

Memberikan Pengetahuan dan Sumber Informasi

Melalui internet, anda hanya membutuhkan satu klik dan semua informasi sudah tersedia di depan mata Anda. Semakin banyak pengetahuan yang anda peroleh mengenai bisnis, maka semakin berkembang pula bisnis yang sedang anda kelola. Selain itu anda dapat dengan mudah untuk mencari informasi yang berkaitan dengan kompetitor anda.

Manajemen Data

Deretan lemari arsip yang berisikan dokumen-dokumen perusahaan sekarang sudah tidak terlalu dibutuhkan lagi oleh beberapa perusahaan, dengan adanya database. Saat ini, sebagian besar perusahaan menyimpan versi digital dari dokumen pada server dan perangkat penyimpanan. Dokumen-dokumen ini menjadi langsung tersedia bagi semua orang di perusahaan, terlepas dari lokasi geografis mereka. Perusahaan yang mampu menyimpan dan memelihara sejumlah besar data historis secara ekonomis, dan karyawan dapat mengakses langsung dokumen yang mereka butuhkan .

Sistem Informasi Manajemen

Menyimpan data hanya menguntungkan jika data yang dapat digunakan secara efektif. Perusahaan progresif menggunakan data itu sebagai bagian dari proses perencanaan strategis serta pelaksanaan taktis dari strategi itu. Sistem Informasi Manajemen (SIM) memungkinkan perusahaan untuk melacak data penjualan, biaya dan tingkat produktivitas. Informasi ini dapat digunakan untuk melacak profitabilitas dari waktu ke waktu, memaksimalkan laba atas investasi dan mengidentifikasi bidang yang perlu perbaikan. Manajer dapat melacak penjualan setiap hari, yang memungkinkan mereka untuk segera bereaksi terhadap angka yang lebih rendah dari perkiraan dengan meningkatkan produktivitas karyawan atau mengurangi biaya item.

Customer Relationship Management

Perusahaan menggunakan TI untuk memperbaiki cara mereka merancang dan mengelola hubungan terhadap pelanggan. Customer Relationship Management (CRM) sebuah sistem yang dapat menangkap setiap interaksi perusahaan terhadap para pelanggan, sehingga terdapat data kronologis pelanggan jika sewaktu-waktu dibutuhkan, bagaikan data record. Salah satu contohnya pelanggan menghubungi call center karena mendapatkan masalah, mengenai informasi pengiriman barang yang ia pesan. Dengan adanya CRM staff perusahaan dapat segera memberitahukan keberadaan barang pesanan pelanggan. Karena seluruh interaksi disimpan dalam sistem CRM. Pelanggan pun menjadi tenang, karena mendapatkan pelayanan yang memuaskan, Hal ini memberikan keuntungan bagi perusahaan sehingga dapat lebih meningkatkan kinerja terhadap produktivitas.

Aktivitas Bisnis Selama 24 Jam

Dengan adanya perkembangan teknologi informasi sangat membantu para pelaku bisnis untuk melakukan aktivitas jual beli selama 24 jam, tidak seperti toko offline yang segala aktivitasnya sangat dibatasi oleh ruang dan waktu.
Seiring dengan berkembang pesatnya ilmu pengetahuan dan teknologi, Para pelaku IT mulai gencar memanfaatkan kemajuan tersebut. Khususnya dalam bidang Teknologi Informasi, para pelaku IT dapat memperoleh kemudahan dalam setiap urusannya. Dunia bisnis sudah sangat kompetitif dimana ada banyak persaingan untuk dapat terus berkembang. Diperlukan kreativitas, kegigihan, dan pengetahuan yang maju agar bisa bersaing di dalamnya. Melihat banyaknya fungsi yang diperoleh dari teknologi informasi, sangat jelas kalau kita akan sangat membutuhkannya.

Minggu, 07 November 2021

Analisi SWOT dan PIECES

Analisis SWOT adalah analisis yang penting dilakukan pada perusahaan untuk menentukan penyusunan strategi, penjualan produk, maupun ide bisnis baru.
Selain digunakan pada perusahaan atau urusan bisnis, sebenarnya analisis ini bisa digunakan pada diri sendiri untuk mengembangkan karir.
Analisis SWOT adalah suatu teknik perencanaan strategi yang bermanfaat untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman.
Analisis ini diperkenalkan oleh Aalbert S Humphrey pada tahun 1960-an.
Analisis ini diperkenalkan Albert ketika sedang memimpin proyek riset di Stanford Research Institute yang menggunakan perusahaan Fortune 500.

Terdapat 4 komponen dasar pada analisis SWOT yaitu :

 S : Strength atau kekuatan. Komponen strength iniadalah suatu karakteristik yang dapat memberikan keutungan atau kelebihan dibandingkan dengan yang lainnya.
 W : Weakness atau kelemahan. Weakness adalah salah satu karakteristik yang dapat menentukan kelemahan yang ada pada perusahaan.
 O : Opportunity atau peluang. Opportunity adalah peluang-peluang apa saja yang mungkin bisa dimanfaatkan untuk perusahaan agar bisa makin berkembang nantinya.
 T : Threat atau ancaman. Threat datau keberadaan ancaman-ancaman apa saja yang mungkin akan dihadapai oleh perusahaan dalam perjalanannya, yang mana dapat menghambat perkembangan dari perusahaan.
Dari 4 komponen di atas, analisis SWOT dapat dibagi menjadi 2 faktor yaitu; faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal meliputi strength dan weakness, sedangkan faktor eksternal meliputi opportunity dan threat.
Manfaat Analisis SWOT

Manfaat analisis SWOT bagi perusahaan adalah sebagai strategi penentu masa depan dalam keberlangsungan bisnis. Bagaimana sebuah perusahaan menjalankan strategi misi untuk mencapai tujuan perusahaan.
Selain itu juga dimanfaatkan oleh para stakeholder untuk mengetahui kondisi faktor internal dan eksternal dari perusahaan.
Adanya penilaian SWOT membantu untuk menetapkan prioritas mana saja yang harus didahulukan oleh perusahaan. Tanpa adanya informasi dari analisis SWOT, kita tidak dapat mengetahui potensi pasar, minat dan peluang pasar yang bisa dimanfaatkan. Selain itu, kita akan mengetahui tingginya tingkat persaingan pasar pada produk atau usaha anda. Maka sebelum menjalankan bisnis, anda perlu menganalisa produk atau bisnis anda.
Analisis PIECES yaitu metode analisis yang terdiri dari 6 indikator penilaian yaitu performance, information, economy, control, eficiency, dan service. Analisis ini merupakan cara untuk mengidentifikasi dan memecahkan permasalahan yang terjadi pada suatu sistem yang berjalan. Dari analisis ini akan menghasilkan identifikasi masalah utama dari suatu sistem serta memberikan solusi dari permasalahan tersebut. Analisis ini dilakukan untuk melihan kelemahan pada sistem yang telah dijalankan dan menganalisis kebutuhan sistem yang akan dikembangkan dengan pendekatan 6 indikator PIECES.
Analisis PIECES adalah kerangka yang dikembangkan oleh James Watherbe untuk menganalisis sistem manual maupun terkomputerisasi. Analisis ini dilakukan kepada konsumen dan pihak internal perusahaan analisis PIECES digunakan untuk menganalisis sistem yang berjalan dan sistemm usulan. Hal-hal yang dibahas dalam analisis meliputi beberapa indikator penilaian PIECES yaitu :
 Analisis terhadap konsumen menggunakan kuisioner analisis sistem awal dan sistem usulan. Analisis ini menggunakan analisis perbedaan tingkat kepentingan antara sebelum dan sesudah perbaikan dengan atribut yang sama dan perlakuan yang berbeda antar sistem yang berjalan dan sistem usulan untuk pendekatan uji beda(Paired Sample T-Test).
 Analisis deskriptif dan data terhadap perusahaan(economy dan control).
Analisis PIECES ini sangat penting untuk dilakukan sebalum mengembangkan sebuah sistem informasi karena dalam analisis ini biasanya akan ditemukan beberapa masalah utama maupun masalah yang bersifat gejala dari masalah utama. Metode ini menggunakan enam variabel yaitu :
1. Performance (kinerja)
Kinerja merupakan variabel pertama dalam metode analisis PIECES. Dimana memiliki peran penting untuk menilai apakah proses atau prosedur yang ada masih mungkin ditingkatkan kinerjanya, dan melihat sejauh mana dan seberapa handalkah suatu sistem informasi dalam berproses untuk menghasilkan tujuan yang diinginkan. Dalam hal ini kinerja diukur dari :
a. Thoughput, yaitu jumlah pekerjaan/output/deriverables yang dapat dilakukan/dihasilkan pada saat tertentu.
b. Response time, yaitu waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan serangkaian kegiatan untuk menghasilkan output/deriverables tertentu.
2. Information (informasi)
Menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat diperbaiki sehingga kualitas informasi yang dihasilkan menjadi semakin baik. Informasi yang disajikan haruslah benar-benar mempunyai nilai yang berguna. Hal ini dapat diukur dengan :
a. Keluaran (outputs): suatu sistem dalam memproduksi keluaran.
b. Masukan (input): dalam memasukkan suatu data sehingga kemudian diolah untuk menjadi informasi yang berguna.
3. Economic (ekonomi)
Menilai apakah prosedur yang ada saat ini dapat ditingkatkan manfaatnya (nilai gunanya) atau diturunkan biaya penyelenggaraannya.
4. Control (pengendalian)
Menilai apakah prosedur yang ada saat ini dapat ditingkatkan sehingga kualitas pengendalian semakin baik, dan kemampuannya untuk mendeteksi kesalahan/kecurangan menjadi semakin baik pula.
5. Efficiency (efisiensi)
Menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat diperbaiki, sehingga tercapai peningkatan efisiensi operasi, dan harus lebih unggul dari pada sistem manual.
6. Service (layanan)
Menilai apakah prosedur yang ada saat ini dapat diperbaiki kemampuannya untuk mencapai peningkatan kualitas layanan.


Analisis SWOT pada PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Go-jek)

Profil PT Gojek
Gojek di indonesia didirikan oleh Nadiem Makarim pada tahun 2010. Go-Jek adalah perusahaan berjiwa sosial yang memimpin revolusi industri transportasi ojek. Gojek menyediakan transportasi masal yang berkualitas, mudah, serta cepat diakses, dengan harga yang terjangkau. Layanan gojek tersedia dibeberapa kota besar di indonesia diantaranya : Jabodetabek, balikpapan, bali, bandung, surabaya, makasar, palembang, solo semarang, malang, yogyakarta, manado, bandar lampung, batam, dan beberapa kota lainnya di indonesia. Pada saat ini gojek telah banyak menciptakan inovasi baru, mulai dari jasa transportasi, jasa pengiriman makan, jasa pengiriman barang hingga jasa memperbaiki mobil dan masih banyak lagi yang diciptakan oleh gojek yang belum dimiliki diaplikasinya. Hingga saat ini aplikasi gojek telah diunduh oleh jutaan penggunanya, gojek sangat diminati oleh masyarakat dikarenakan promosi promosi yang dilakukan oleh gojek sangat beragam.

Analisis Internal dan eksternal PT Gojek :
Kondisi internal Perusahaan Strategic Advantage Profile(SAP) .

Strength/Weakness
- Service : (+) Memiliki manajemen kualitas jasa yang baik seperti kehandalannya, daya tanggap, jaminan, emphaty, dan tangible
(+) Kerjasama dengan berbagai mitra seperti asuransi, toko-toko offiline
- Marketing : (+) Memiliki physical environment yang baik salah satunya adalah logo yang mencerminkan ojek online.
(+) Promosi yang dilakukan sangat efisien melalui internet, majalah dan menjadi sponsor di event-event besar di kota-kota besar.
- Personalia : (+) Memiliki SDM yang handal
- Distribusi : (+) Sistem yang terintegrasi dengan mitra gojek dan juga konsumen.
(-) Layanan gojek belum bisa dirasakan di kota-kota kecil.
- Manajemen : (+) Mendapat dukungan dari pemerintah untuk regulasi layanan transportasi online.
(-) SOP pelayanan nya masih dirasa belum jelas, kurang sosialisasi pada konsumen
(-) Jaminan asuransi untuk tiap jasanya baik layanan go-jek, go-sen, maupun go-food yang tidak jelas.

Kondisi eksternal perusahaan Environment Threat and opportunity profil (ETOP) .

Opportunity
- Ekonomi : (+) Harga yang transparan dan terjangkau membuat masyarakat lebih memilih alat transportasi ini.
- Teknologi : (+) Perusahaan dituntut untuk selalu berinovasi agar menciptakan layanan-layanan baru di aplikasi.
(+) Menciptakan aplikasi yang aman untuk penggunanya.
- Pemarintah : (+) Dukungan pemerintah dengan memberikan regulasi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna ojek online.
(+) Membantu memajukan melalui karya anak bangsa
- Suppliers : (+) Semakin banyak supplier yang bergabung dengan gojek maka semakin besar kesempatan gojek bekerjasama dengan masyarakat luas.
(+) Memberikan lapangan kerja bagi supplier-supplier lain.

Threat
- Pesaing : (-) Walaupun gojek merupakan pionir jasa ojek online pertama kali. Gojek wajib untuk selalu berinovasi agar tidak kalah saing dan bisa mempertahankan pangsa pasar.
- Media elektronik : (-) Semakin pesatnya perkembangan media elektronik diharapkan dapat memajukan gojek dan memudahkan konsumen dalam menggunakan aplikasi tersebut
- Politik : (-) Jika di indonesia terjadi polemik politik atau tidak stabilnya keadaan politik indonesia maka dapat menghambat bisnis gojek.

Analisia PIECES Gojek 

Analisa PIECES meliputi Performance, Information, Economy, Control, Efficiency, Services.

Performance :
Untuk menjaga performa dari para Driver, Manajemen Go-Jek mengacu pada sistem rating dan review dari user yang telah menggunakan layanan Go-Ride. Serta adanya skema reward dan punishment dari hasil performa yang terangkup.

Information :
Dalam mengelola informasi, baik itu menghimpun, mengirim, menjaga informasi. Go-Jek memanfaatkan Cloud Server, sehingga data dapat keluar masuk secara realtime, dengan storage yang besar serta menerapkan enkripsi agar data tidak dapat digunakan selain yang berkepentingaan

Economy :
Skema keuangan Go-Jek, yaitu mereka mendapatkan income dari 20% dari tarif order yang dilayani oleh Driver.

Control :
Mengontrol tenaga kerja Go-Jek, manajemen menerapkan skema reward dan punishment dari hasil performa yang terangkup. Dan adanya perjanjian diawal, ketika Driver mendaftar, sehingga baik manajemen dan driver punya hak dan kewajiban masing-masing

Efficiency :
Dalam efisiensi kerja, Go-Jek lebih unggul dari ojek konvensional, sebab memanfaatkan kecanggihan teknologi, sehingga order dengan mudah dilakukan dan mudah dikelola

Services :
Go-Jek memiliki 14 pilihan layanan, sehingga user sangat senang dengan berbagai layanan yang didapatkan.

Aplikasi Transfer.In

Nama : Hadid Abdilla Kelas : IF 20 B NPM : 20312077 Transfer.In adalah aplikasi yg digunakan untuk melakukan berbagai macam transfer dan pem...